Coaxial Cable
Adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Pusatnya
berupa inti kawat padat yang dilingkupi oleh sekat yang kemudian
dililiti lagi oleh kawat berselaput konduktor. Jenis kabel ini biasa
digunakan untuk jaringan dengan bandwith yang tinggi. Kabel coaxial
mempunyai pengalir tembaga di tengah (centre core). Lapisan plastik (dielectric insulator) yang mengelilingi tembaga berfungsi sebagai penebat di antara tembaga dan “metal shielded“.
Lapisan metal berfungsi untuk menghalang sembarang gangguan luar dari
lampu kalimantang, motors, and perlatan elektonik lain. Lapisan paling
luar adalah lapisan plastik yang disebut Jacket plastic. Lapisan ini berfungsi seperti jaket yaitu sebagai pelindung bagian terluar.
Gambar 2.1 Bagan penampang kabel koaksial
RG58 cable.Kabel
ini mudah didapati di toko elektronics atau komputer. Dapat dibeli
dengan jumlah yang banyak dan ada juga yang sudah siap dipasang dengan
BNC cable connector.
BNC connector w/ terminator (50 ohm)Terminator
tersebut diperlukan pada komputer pertama dan yang terakhir. Tanpa
terminator atau terminator yang tidak dipasang dengan benar akan
menyebabkan network anda down.
BNC cable connectorIalah connector coaxial cable RG58. Sebelum dipasang ia terdiri daripada beberapa komponen. Kulit luar dari cable RG58 tersebut perlu dibuang dan dimasukkan ke BNC connector. Alat crimping tool digunakan untuk mengepitkan BNC cable connector tersebut kepada coaxial cable RG58.
Tips! * Anda harus berhati-hati bila membuat pemasangan kerana kerapkali berlaku network down (yang pernah saya alami) disebabkan pemasangan BNC connector yang tidak sempurna.Jadi mungkin "worth it" kalau ambil masa lebih sedikit supaya pemasangan yang sempurna dengan memastikan tiada sentuhan antara wayar dalaman yang tidak berkenaan kepada BNC connector.
BNC T- connectorDigunakan untuk sambungan diantara dua komputer sebagai persimpangan..BNC cable connectorIalah connector coaxial cable RG58. Sebelum dipasang ia terdiri daripada beberapa komponen. Kulit luar dari cable RG58 tersebut perlu dibuang dan dimasukkan ke BNC connector. Alat crimping tool digunakan untuk mengepitkan BNC cable connector tersebut kepada coaxial cable RG58.
Tips! * Anda harus berhati-hati bila membuat pemasangan kerana kerapkali berlaku network down (yang pernah saya alami) disebabkan pemasangan BNC connector yang tidak sempurna.Jadi mungkin "worth it" kalau ambil masa lebih sedikit supaya pemasangan yang sempurna dengan memastikan tiada sentuhan antara wayar dalaman yang tidak berkenaan kepada BNC connector.
Pada prakteknya digunakan untuk sambungan ke ethernet card pada setiap workstation juga untuk sambungan ke komputer/router yang pertama dan terakhir(untuk kegunaan terminator).
BNC barrel connector
Untuk sambungan dua segmen kabel.
Repeater
Untuk satu segmen limit sambungan ada maksimum 186m. Untuk jarak yang lebih jauh repeater digunakan untuk menguatkan signal network tersebut.
Kabel
ini biasanya banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi
tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan
frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan menggunakan
kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar.
Gambar 2.2 Sistem Transmisi kabel koaksial
Yang dimaksud dengan multiplex pada gambar 2.2
diatas adalah alat yang dibgunakan untuk menyusun beberapa kanal telpon
menjadi suatu band frekuensi tertentu (base band) atau sebaliknya.
Sedangkan LTE (Line Terminal Equipment) Coaxial adalah interface antara multiplex dengan kabel coaxial.
Gambar 2.3 Coxial cable
Kabel
koaksial biasa digunakan dalam jaringan LAN terutama Topologi Bus yang
banyak menggunakan kabel koaksial. Kesulitan utama dari penggunaan
kabel koaksial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang
dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau
tidak benar-benar diukur secara benar akan merusak NIC (Network
Interface Card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi
terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya.
Penggunaan
kabel coaxial pada LAN memiliki beberapa keuntungan. Penguatannya dari
repeater tidak sebesar kabel STP atau UTP. Kabel coaxial lebih murah
dari kabel fiber optic dan teknologinya juga tidak asing
lagi. Kabel coaxial sudah digunakan selama puluhan tahun untuk berbagai
jenis komunikasi data. Ketika bekerja dengan kabel, adalah penting
untuk mempertimbangkan ukurannya.
B. Jenis Coaxial Cable
Jenis-jenis Coaxial Cable dikenal ada dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
1) Thick Coaxial Cable
Kabel coaxial memiliki ukuran yang bervariasi. Diameter yang terbesar ditujukan untuk penggunaan kabel backbone Ethernet
karena secara histories memiliki panjang transmisi dan penolakan noise
yang lebih besar. Kabel coaxial ini seringkali dikenal sebagai
thicknet. Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar
IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm,
dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai
standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable.
Gambar 2.4 Thick Coaxial Cable
Seperti
namanya, jenis kabel ini, karena ukurannya yang besar, pada beberapa
situasi tertentu dapat sulit diinstall. Suatu petunjuk praktis
menyatakan bahwa semakin sulit media jaringan diinstall, maka semakin
mahal media tersebut diinstall. Kabel coaxial memiliki biaya instalasi
yang lebih mahal dari kabel twisted pair. Kabel thicknet hampir tidak
pernah digunakan lagi, kecuali untuk kepentingan khusus.
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
· Setiap
ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan
menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah
resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang
lumayan lebar).
· Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
· Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
· Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
· Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
· Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
· Setiap segment harus diberi ground.
· Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
· Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
1) Thin Coaxial Cable
Seiring
dengan pertambahan ketebalan atau diameter kabel, maka tingkat
kesulitan pengerjaannya pun akan semakin tinggi. Harus diingat pula
bahwa kabel jenis ThickNet harus ditarik melalui pipa saluran yang ada dan pipa ini ukurannya terbatas. Oleh karena itu diciptakanlah Thin Coaxial cable untuk mengatasi beberapa masalah diatas.
Kabel
coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir,
terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang
besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis
ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter
rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap
lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Gambar 2.5 Thin coaxial cable
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
· Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
· Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
· Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
· Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
· Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
· Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
· Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
· Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
· Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
Dulu jaringan Ethernet menggunakan kabel coaxial yang diameter luarnya hanya 0,35 cm (kadang dikenal sebagai thinnet).
Kabel ini terutama berguna untuk instalasi kabel yang memerlukan
pelilitan dan pembengkokan. Karena mudah diinstall, maka kabel ini juga
lebih murah untuk diinstal. Hal ini mendorong beberapa orang
menyebutnya sebagai cheapernet. Namun kabel ini memerlukan
penanganan khusus. Seringkali pemasang gagal melakukannya. Akibatnya,
sinyal transmisi terinterferensi oleh noise. Oleh karena itu, terlepas
dari diameternya yang kecil, thinnet sudah jarang digunakan pada jaringan Ethernet.
Thicknet
dapat menjangkau sampai 500 meter, dan perangkat dihubungkan ke kabel
secara langsung dengan menggunakan transceiver Ethernet dengan kabel
AUI. Di lain pihak thinnet lebih fleksibel dan dapat menjangkau sampai
185 meter. Komputer dihubungkan ke kabel dengan menggunakan konektor
BNC. Thicknet menggunakan spesifikasi Ethernet 10 base 5, sedangkan thinnet menggunakan 10 base 2.
Walapun
kabel coaxial sukar di pasang, tetapi ia mempunyai rintangan yang
tinggi terhadap ganguan elektromagnet. Dan kabel ini juga mempunyai
jarak maksimal yang lebih daripada kabel “twisted pair”.
Berikut akan disimpulkan mengenai keunggulan dan kelemahan coaxial cable:
· Keunggulan
1) Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon
2) Dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah
3) Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain
· Kelemahan
1) Mempunyai redaman yang relatif besar, sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater
2) Jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.
Biasanya ada dua jenis cabling yang digunakan untuk sambungan 10Base-T seperti berikut:-
i) Straight through cable
ii) Crossover cable
Straight through cable digunakan untuk sambungan seperti berikut :-i) Straight through cable
ii) Crossover cable
* Sambungan dari router kepada hub/switch.
* Sambungan dari server kepada hub/switch.
* Sambungan dari workstation kepada hub/switch.
Crossover cable pula digunakan untuk sambungan seperti berikut :-
* Sambungan uplink antara switch.
* Sambungan hub kepada switch.* Sambungan hub kepada hub lain.
* Sambungan network terus antara dua komputer (tanpa hub/switch).* Sambungan router interface kepada router interface yang lain.
Linear Bus - Garis Lurus
Topologi
sebuah Linear Bus/Garis lurus terdiri dari satu jalur kabel utama
dimana pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua
nodes pada jaringan (File server, workstation, dan perangkat lainnya)
terkoneksi sebuah kabel utama. Jaringan-jaringan Ethernet dan Localtalk menggunakan topologi linear ini.
Keuntungan dari Topologi Linear/Garis lurus :
- Mudah diinstalasi pada komputer atau perangkat lain ke dalam sebuah kabel utama
- Tidak terlalu banyak menggunakan kabel dibandingkan dengan topologi star/bintang
- Mudah diinstalasi pada komputer atau perangkat lain ke dalam sebuah kabel utama
- Tidak terlalu banyak menggunakan kabel dibandingkan dengan topologi star/bintang
Kekurangan dari Topologi Linear/Garis lurus :
- Seluruh jaringan akan mati jika ada kerusakan pada kabel utama
- Membutuhkan terminator pada kedua sisi dari kabel utamanya
- Sangat sulit mengidentifikasi permasalahan jika jaringan sedang jatuh/mati
- Sangat tidak disarankan dipakai sebagai salah satu solusi pada penggunaan jaringan di gedung besar.
- Membutuhkan terminator pada kedua sisi dari kabel utamanya
- Sangat sulit mengidentifikasi permasalahan jika jaringan sedang jatuh/mati
- Sangat tidak disarankan dipakai sebagai salah satu solusi pada penggunaan jaringan di gedung besar.
Star - Bintang
Topologi
model ini didesain dimana setap node (file server, workstation, dan
perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah hub atau
concentrator.
Data
yang terkirim ke jaringan akan melewati hub/concentrator sebelum
melanjutkan ke tempat tujuannya. Hub ataupun concentrator akan mengatur
dan mengontrol keseluruhan fungsi jaringan. Dia juga bertindak sebagai
repeater/penguat aliran data. Konfigurasi pada jaringan model ini
menggunakan kabel Tweisted pair, dan dapat digunakan bersama kabel
koaksial atau kabel fiber optik
Keuntungan Topologi jaringan model Bintang/Star
- Mudah di pasang dan pengkabelan.
- Tidak mengakibatkan gangguan pada jaringan ketika akan memasang atau memindahkan perngkat jaringan lainnya.
- Mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan perangkat-perangkat lainnya.
- Tidak mengakibatkan gangguan pada jaringan ketika akan memasang atau memindahkan perngkat jaringan lainnya.
- Mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan perangkat-perangkat lainnya.
Kekurangan Topologi jaringan model Bintang/Star
- Membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi jaringan garis lurus
- Membutuhkan hub atau concentrator, dan bilamana hub atau konsentrator tersebut jatuh atau rusak node-node yang terkoneksi tidak terdeteksi.
- Lebih mahal daripada topologi linear/garis lurus, karena biaya untuk pengadaan hub dan konsentrator.
- Membutuhkan hub atau concentrator, dan bilamana hub atau konsentrator tersebut jatuh atau rusak node-node yang terkoneksi tidak terdeteksi.
- Lebih mahal daripada topologi linear/garis lurus, karena biaya untuk pengadaan hub dan konsentrator.
Protokol-protokol
yang menggunakan konfigurasi bintang ini umumnya adalah Ethernet atau
LocalTalk. Token Ring menggunakan topologi yang sama dengannya yang
disebut Bintang dalam Lingkaran / star-wired ring.
Tree - Pohon
Sebuah
topolgi model ini merupakan perpaduan antara topologi Garis Lurus dan
Bintang, Yang mana terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation
konfigurasi Bintang yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan
topologi Garis Lurus/Linear. Topologi ini memungkinkan untuk
pengembangan jaringan ynag telah ada, dan memungkinkan sebuah
perusahaan mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhannya
Keuntungan Topologi jaringan model Pohon
- Instalasi jaringan aari titik ketitik pada masing-masing segmen
- Didukung oleh banyak perangkat keras dan perngkat luinak
- Didukung oleh banyak perangkat keras dan perngkat luinak
Kekurangan Topologi jaringan model Pohon
- Keseluruhan panjang kabel pada tiap-tiap segmen dibatasi oleh tipe kabel yang digunakan
- Jika jaringan utama/backbone rusak, keseluruhan segemen ikut jatuh juga...
- sangat sulit untuk di konfigurasi dan juga untuk pengkabelannya dibandingkan topologi jaringan model lain.
- Jika jaringan utama/backbone rusak, keseluruhan segemen ikut jatuh juga...
- sangat sulit untuk di konfigurasi dan juga untuk pengkabelannya dibandingkan topologi jaringan model lain.
Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih Topologi
Yang
jalas perhatikan beberapa hal ini...satu Duit/Uang/Biaya, Sebuah
Jaringan model Garis Lurus lebih murah dari yang lainnya baik dari segi
instalasi maupun dari segi operasinya, dia juga menggunakan kabel yang
tidak terlalu banyak. Kalo pertimbangannya untuk perkembangan
jaringan...pilihlah topologi jaringan model Bintang, karena hanya
dengan menambahkan concentrator/hub pada keseluruhan jaringan. Yang
lain yang perlu diperhatikan adalah tipe kabel, kebanyakan orang
memakai kabel UTP (unshielded twisted pair) yang biasa digunakan untuk
topologi jaringan model Bintang .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar